Bismillahirahmanirahim
Suatu hari seorang pemilik perusahaan tengah mendapati seorang pegawainya yang tertunduk lesu di ruang istirahat. Akhirnya dia mendatangi pegawainya tersebut.
“Bapak ada apa kok kelihatannya lesu sekali?”
“Begini Pak. Saya merasa tidak enak pada anak dan istri saya. Saya merasa tidak bisa memenuhi keinginan mereka dengan apa yang telah saya hasilkan.”
“Bapak kalau boleh tahu berapa gaji yang Bapak terima setiap bulannya?”
“Sekitar 2 juta per bulan. Tapi sepertinya gaji tersebut masih sangat kurang bagi saya Pak. Karena saya juga memiliki tanggungan anak dan istri juga.”
“Oh, begitu ya Pak. Kalau begitu nanti biar saya naikkan menjadi 3 juta per bulannya.”
Satu bulan kemudian pemilik perusahaan tersebut melihat pegawainya itu masih sering tertunduk lesu. Kemudian pemilik perusahaan tersebut bertanya kembali.
“Bagaimana Pak dengan bulan ini? Apakah sudah cukup?”
“Maaf Pak. Akan tetapi sepertinya masih kurang juga. Biaya hidup saat ini sangat tinggi. Harga – harga di pasar juga tinggi. Apa boleh saya minta naik gaji lagi?”
“Baik kalau begitu nanti saya naikkan menjadi 4 juta per bulannya.”
Bulan depannya lagi sang pemilik perusahaan kembali mendapati pegawainya masih dalam kondisi yang sama. Kemudian dia pun mendatanginya lagi.
“Apakah saat ini sudah cukup Pak?”
“Sepertinya masih kurang juga Pak. Saat ini biaya pendidikan untuk anak cukup tinggi. Untuk bisa membiayainya denga gaji yang saya miliki sepertinya masih juga kurang.”
“Ternyata masih juga kurang ya Pak. Ya sudah nanti saya naikkan menjadi 5 juta per tahun.”
Bulan depannya lagi sang pemilik perusahaan belum juga melihat perbedaan dari raut wajah pegawainya.
“Kenapa Pak masih lesu begini kelihatannya. Bukankah gaji Bapak sudah meningkat dari yang sebelumnya?”
“Iya Pak. Soalnya saya merasa gaji saya masih juga kurang. Untuk bisa membayar cicilan motor, kredit peralatan rumah tangga sepertinya masih juga kurang Pak. Belum lagi untuk keperluan pakaian. Sepertinya masih belum mencukupi.”
“Tapi bukankah gaji Bapak sudah naik lebih dari 2 kali lipat dari yang sebelumnya? Dan bukankah selama gaji Bapak dulu masih 2 juta per bulan Bapak masih bisa menghidupi keluarga Bapak sendiri?”
“Iya Pak, benar. Akan tetapi kebutuhan keluarga saya saat ini meningkat. Kalau bisa saya ingin minta tambahan gaji lagi Pak.”
Sahabat, coba kita telaah kisah yang baru saja kita baca. Di sana terlihat seorang pegawai yang senantiasa mengeluh lagi merasa kurang. Namun hal ini bukan merupakan hal asing bagi lagi. Bahkan telah disebutkan dalam Al – Qur’an.
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah”. (Q.S. Al – Ma’arij 70 : 19-20)
Memang benar bahwa manusia selalu saja berkeluh kesah. Bahkan dia pun merasa selalu berada dalam kekurangan. Apa saja yang diterimanya selalu saja terasa kurang. Seakan berapapun yang diterima selalu tidak bisa memuaskan dirinya.
Sahabat, jika kita selalu saja mengharapkan memiliki semua yang kita inginkan, niscaya kita tidak akan pernah merasa puas. Ketika kita mendapat sedikit rezeki dari Allah, kita pasti merasa kikir dan berusaha mendapat rezeki yang lebih besar. Bahkan diumpamakan manusia baru bisa merasa puas apabila telah memiliki 4 kali lipat dari apa yang ada di dunia ini. Luar biasa....
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al – Baqoroh 2 : 155)
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Q.S. Ibrahim 14 : 7)
Sesungguhnya jika kita bersabar dan bersyukur, maka sungguh Allah akan mencukupkannya dan Allah bahkan akan melebihkan rezekiNya kepada hambaNya. namun sedikit sekali orang yang mau bersyukur ini. Bahkan lebih banyak dari kita yang mengingkari nikmatNya.
Sahabat, sudahkah kita mensyukuri setiap rezeki dan nikmat dari Allah tersebut. Ataukah kita masih juga merasa kekurangan atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah melupakan hambaNya dan selalu mencukupkan kebutuhan setiap makhlukNya.
Maka yakinlah bahwa rezeki yang telah diberikan Allah sesungguhnya sudah cukup untuk diri kita. Apabila masih terasa kurang, maka yakinlah bahwa masih ada rezeki lain yang ditangguhkan oleh Allah dan akan turun bila saatnya tiba. Maka tetaplah berikhtiar dalam mencari rezeki dan karuniaNya, serta tetaplah bersyukur dan bersabar.