Senin, 14 Mei 2012

Sekelumit Rasa Rinduku....

Tanpa terasa kuliah saat ini telah memasuki tahun ke – 3 dan hampir menuju akhir pula. Dan tidak terasa juga hampir 3 tahun meninggalkan masa – masa yang menyenangkan selama berada di SMA. Rasa haru dan rindu pun kini terbentuk kembali. Entah bagaimana kabar sahabat – sahabat ku di sana kini. Diri ini yang telah jauh melangkah mencari pengalaman diri sepertinya sangat jarang untuk bisa kembali dan menyapa bagian kecil hatinya itu.

Masih teringat jelas ketika pertama kali memasuki gerbang SMAN 14 Bandung itu sebagai siswa baru. Dari sana mulai terpikir akan mengikuti beberapa ekstakulikuler ternama. Sempat terpikir untuk mengikuti basket kembali atau mencoba sesuatu yang baru. Hingga beberapa pekan belum juga bisa untuk memutuskan bergabung dengan salah satu ekstrakulikuler pula. Hingga akhirnya ada saran dari seorang teman untuk mengikuti ekstrakulikuler DKM. Entah apa itu kepanjangannya, namun sepertinya cukup menarik juga. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi mencoba memantapkan hati mengikuti DKM.

Pada awalnya sempat merasa aneh juga. Kok ekstrakulikuler ini kumpulnya di Masjid. Mungkin, karena memang gak ada tempat lain kali. Itu yang pertama kali terpikir juga. Namun, setelah mengikuti kegiatan pertama, barulah sadar ternyata dijebak untuk mengikuti kegiatan keislaman di SMA. Hingga akhirnya setelah kegiatan pertama itu muncul teriakan kecil dalam hatiku. “Apa yang sebenarnya aku lakukan di tempat ini? Mau ngapain gue di sini? Ini bukan tempat gueee!!!!!!!!”. Ya, karena memang gemana bisa masuk ke organisasi keislaman, orang sholat aja kadang masih belum bener. Kadang masih belang juga sholatnya. Terus, ngapain juga ada di sana? Masa cuma jadi orang gak jelas juga. Akhirnya terbesit keinginan untuk keluar juga. Namun sekali lagi, seorang sahabat ku di luar memintaku untuk setidaknya ada 1 semester saja di DKM. Sayang kalau langsung keluar katanya. Dan itu pula yang aku coba ikuti.

Ketika coba untuk menjalani “kehidupan gak jelas” di DKM, dan mulai mencoba untuk membiasakan diri pula. Tidak disangka pula bisa bertemu dengan kawan – kawan yang luar biasa di DKM ini. Mulai dari Zikra, Razan, Ahmad Puguh, Grantino, Ika, Endah, Azzizah, Enung, Nurfida dan yang lain luar biasa pula. Semua memiliki ciri khas dari diri masing – masing. Dan semua bisa menciptakan suasana yang bisa membuat betah pula. Canda dan tawa senantiasa ada ketika kita bersama. Belum lagi karena ada kakak – kakak dan mentor yang luar biasa pula. Benar – benar bisa membuat betah deh.

Dan masih ingat pula ketika pertama kali masuk, langsung serasa bermusuhan dengan salah satu orang geje bernama Endah Katikasari. Ya hanya karena sebuah candaan yang mungkin kelewat batas di telepon juga sih, akhirnya kita jadi bermusuhan ya. Tapi akhirnya justru dari itu semua bisa jadi akrab pula. Sempat juga ada sedikit masalah dengan Azizah. Masih ingat ketika berjalan berpapasan, Azizah sudah berniat menyapa juga. Tapi aku justru acuh dan berlalu saja di depannya. Terus terang aja sebenarnya gak terlalu ingat juga klo sama muka. Apalagi waktu di jalan. Karena takut salah orang dan agak malu juga, akhirnya ya Cuma lewat aja. Eh, ternyata memang benar orangnnya yang itu. Dan ternyata tidak terima juga sih. Akhirnya kena dampaknya juga deh. Maaf ya Azizah

Dan setelah beberapa lama bersama, boleh diakui juga sih klo memang kita akhirnya bisa semakin akrab. Aku, Zikra, Puguh dan Grantino berbasis di kelas X – C. Sementara Azizah, Endah, Nurfida dan Tiya ada di kelas X – D. Sementara itu Ika di X – E, Razan dan Enung berbasis di kelas X – H (klo gak salah ini juga. Maaf ya klo salah ). Tapi tidak menyurutkan kita untuk bisa selalu berbagi bersama juga. Dan diakui juga, ada benih – benih virus merah jambu yang muncul saat itu. Gak Cuma 1 orang juga lho itu. Hayooo sapa aja ya itu.... hehehehe....Tapi dari semua itu, kita bisa tetap bersama juga. Terbukti ketika rihlah ke situ lembang, benar – benar menyenangkan juga. Sangat berkesan dan itu pertama kali jalan kaki dengan jarak ektra jauh. Tapi karena bersama kalian semua terasa ringan dan menyenangkan. Memang tidak semua ada di sana. Sangat disayangkan karena jika ada di sana semua pasti lebih rame dan geje juga nantinya.

Ingat juga ketika ada bakti sosial di tempat yang entah dimana itu, kita juga bisa bersama. Walau saat itu liburan, tapi tetap dari kita ada yang hadir juga. Tapi sayang Cuma sedikit sih. Yang penting tetap bisa bersama. Ingat ketika berangkat ada di mobil milik Razan. Tapi kenapa malah aku yang ada di kursi belakang bareng sama yang cewek – cewek. Padahal cowok lain ada di depan. Ya udah gak apa – apa juga. Toh di belakang juga enak malah dapet makanan juga. Tapi pulangnya malah yang cowok yang ditumpuk di belakang, sampai akhirnya agak lega setelah kang Gatot dipindah ke tengah.

Masuk tahun ke – 2, kelas kita terpencar kembali. Dan sangat disayangkan justru Zikra dan Razan harus pindah sekolah. Padahal kalian berdua benar – benar memiliki potensi untuk DKM ke depan juga. Tapi justru pindah ke sekolah lain. Lalu kelas kita juga tersebar. Endah ada di XI IPA 1. Aku, Nurfida dan Ika ada di XI IPA 2. Azizah dan Enung ada di XI IPA 3. Tiya ada di XI IPA 4. Puguh dan Grantino ada di XI IPS 1. Dan sepertinya aku satu – satunya cowok DKM di kelas XI yang ada di jurusan IPA nih. Tapi gak apa – apa deh. Toh setiap pulang sekolah juga kita selalu ngumpul di masjid lagi. Kita masih bisa bersama.

Ketika kelas XI ini banyak sekali kejadian lucu juga. Masih ingat ketika awal kita akan latihan nasyid, lalu ketika semua belum datang akhirnya aku iseng aja tidur di balik mimbar masjid. Ketika yang lain datang dan siap untuk mulai latihan, malah bingung nyari aku dimana. Dan dengan muka polos, keluar dari balik mimbar dengan muka setengah ngantuk juga. Jujur aja agak sedikit malu juga bro, tapi bisa menjadi kenangan kita juga.

lalu ketika ada kompetisi nasyid tingkat kota Bandung. Kita berhasil jadi juara 4 dan 5 kan. Kurang luar biasa apa coba (karena memang Cuma ada 5 kontestan dalam kompetisi tersebut juga). Ya tapi biar bagaimana pun kita tetap masuk 5 besar jgua lho. Ya walau akhirnya bisa keluar dengan surat izin yang sebenarnya sudah kadaluarsa juga tuh. Hehehe...

Ketika pemilihan ketua DKM juga, sempat ada konflik diantara kita juga. Puguh yang terkesan emosional, aku sendiri yang memang terlihat ambisius, serta Grantino yang adem ayem. Akhirnya ada 2 kandidat yaitu aku dan Grantino. Sebenarnya masing – masing dari kita juga sudah sama – sama menolak juga. Hingga akhirnya Grantino lah yang terpilih menjadi ketua saat itu. Bersyukur juga karena yang jadi ketua justru bukan aku. Tapi maaf ya Grantino karena biar kamu ketua tetap aja sering aku suruh – suruh. Udah gitu mau juga.

Dan teringat juga sempat terasa jenuh ada di dalam DKM. Maaf kawan – kawan, mungkin itu hanya karena aku sedang futur saja. Hingga nekat sampai membuat surat pengunduran diri dari DKM. Tapi setelah berdiskusi dengan Kang Purnomo, alhamdulillah serasa mendapat semangat baru untuk tetap berada di dalam DKM kembali. Dan siap juga untuk terus berjalan bersama sahabat – sahabatku yang aku cintai ini.

Hanya sayang, maaf karena ketika kelas XII justru aku mulai tidak aktif. Hal itu memang dikarekan dari orang tua sendiri meminta untuk mengurangi aktivitas di DKM. Padahal separuh dari hati ini jujur masih ingin bersama kalian juga. Tapi kondisi membuat semua itu jadi terasa tidak mungkin juga. Akhirnya hanya pada saat – saat tertentu saja aku bisa bersama kalian lagi. Rasanya kangen dan ingin terus bisa ngumpul – ngumpul lagi. Tapi semua sepertinya sibuk deh. Hingga akhirnya kita sepertinya hanya bisa berkumpul pada waktu sholat dhuha dan sholat dzuhur saja. Tapi semua itu tidak menyurutkan kenanganku bersama kalian.

Kembali ke masa sekarang. Saat ini aku ada di ujung timur pulau jawa. Terpisah dari kalian saudara – saudariku semua. Rasanya sepi di sini. Ingin rasanya kita bisa bersama lagi. Berbagi canda, tawa dan cerita kembali lagi. Mengulang kisah – kisah dulu. Dan kembali mengukir cerita baru bersama. Maka dapatkah kita berkumpul bersama lagi? Setidaknya sekali lagi untuk mengukir kenangan baru kita. Karena jujur saja saat ini aku merindukan kebersamaan kta dulu. 3 tahun di sini tanpa kalian. Terpisah jauh dan hanya bisa kembali setidaknya 6 bulan sekali. Sungguh memang rasa rindu itu kian menumpuk dalam dada ini. Ingin rasanya ketika kembali bisa melihat secercah senyum di wajah kalian kembali. Itu cukup untuk membuat hatiku sedikit terobati. Namun aku juga sadar masing – masing dari kita memiliki kesibukan masing – masing. Tapi tidak bisa kah kita kembali berkumpul bersama lagi?

Aku sadari saat ini memang kita berada di tempat yang terpisah – pisah. Namun tidak berarti hati kita juga terpisah bukan? Justru aku harap kita bisa semakin kuat dan silaturahmi kita bisa berjalan. Aku tida bisa mengetahui dengan pasti bagaimana kondisi kalian saat ini. Bahkan kabar yang ada pun hanya tersiar sangat sedikit pula. Apakah kalian juga merindukan saat – saat itu? Apakah kalian saat ini baik - baik saja? Apakah kita masih ada di langkah yang sama? Semua itu menjadi pertanyaan besar dalam benakku ini. Karena itu pula dalam doa aku panjatkan kebaikan dalam diri kita semua. Ya, karena ada di DKM dulu kita bisa bersama. Karena ada di jalan-Nya aku bisa mengenal kalian semua. Karena itu aku sangat bersyukur pernah ada dan menjadi bagian dalam DKM SMAN 14 Bandung. Dan karena itu pula aku yakin. Saudara – saudariku semua, AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH......

Surabaya, 14 Mei 2012

Rabu, 09 Mei 2012

permata indah nan jernih

meniti butiran di kelopak mata

menanti saat mereka untuk terjatuh

bukan karena terpaksa

dan bukan karena ingin terjemput


mengalir arus mengarungi lembah

mengikis setiap tebing qolb ini

berderai tanpa mengucap kata

berdesakan tanpa mengurai suara


tersemat sebuah madah

dalam kenangan berjuta rasa

hanya diri dan Tuhannya yang mengetahui

apa arti dari semua permainan hati ini

yang mencari dalam setiap lelah